Babeku – Banyak masjid dipenuhi jemaah pada malam 27 Ramadhan 1442 yang jatuh pada Sabtu (8/5/2021) malam, termasuk di Masjidil Haram, Makkah, masjid terbesar di dunia. Jemaah mengharap-harap datangnya malam lailatulqadar, malam mulia yang kebaikannya lebih baik dari seribu bulan.
Di Masjidil Haram, persiapan menyambut jemaah yang hendak beribadah pada malam 27 Ramadhan dilakukan sejak awal. Karpet digelar di sebelah barat di bagian perluasan masjid yang baru selesai dibangun.
Karpet sudah setahunan ini absen di Masjidil Haram sejak virus corona mewabah tahun lalu. Sedang di bagian tempat salat lainnya, jemaah membawa alas salat sendiri.
Jemaah berdatangan sebelum matahari terbenam atau pada 26 Ramadhan. Mereka kemudian mengikuti buka puasa, salat Magrib, Isya, dan Tarawih.
Selang beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 00.45, salat Tahajud digelar.
Untuk beribadah di masjid suci ini, jemaah mesti mendaftar via aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna dan sudah divaksin corona. Prokes ketat diterapkan.
“Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (GPH) mengerahkan SDM-nya untuk melayani para tamu di rumah Allah SWT, agar jemaah leluasa beribadah di lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman, yang penuh dengan penghormatan dan ketenangan,” ungkap GPH di website resmi mereka.
Imam Masjidil Haram, Syeikh As-Sudais, salah satu yang memimpin salat, memanjatkan doa untuk keselamatan kaum Muslimin yang mengalami kekerasan dari pasukan Zionis Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.