Babeku – Kejadian tidak menyenangkan dialami seorang tamu hotel kapsul, Bobobox, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tamu ini mengalami pelecehan seksual karena direkam diam-diam saat sedang mandi.
Kronologi kasus ini korban bagikan lewat Twitter @bukaniqbaalee yang kemudian viral. Dia bercerita pada tanggal 11 Mei, melakukan reservasi untuk menginap selama satu malam.
Pukul 09.00-10.25 WIB, ia terbangun dan mengerjakan urusan kerjaan sebentar, kemudian menuju ke kamar mandi untuk bersiap berangkat ke kantor. Sebagaimana diketahui, kamar mandi di hotel ini adalah shared bathroom, sehingga setiap tamu bisa masuk ke dalam.
Sekitar pukul 10.29-10.30 WIB, ia tiba di shared bathroom dan masuk ke bilik yang posisinya berada di tengah untuk mandi.
“Selang beberapa menit basahin badan, tiba-tiba gue dengar ada suara langkah kaki orang masuk karena itu lantainya semacam granit, kayak di rumah-rumah minimalis,” tuturnya.
Ilustrasi Pengguna menjajal fitur canggih yang ada di dalam pods Hotel Kapsul Bobobox Jakarta.
Awalnya, ia tidak begitu peduli karena merasa biasa siapa saja bisa masuk ke shared bathroom di hotel kapsul. Namun, ia mengaku perasaannya tiba-tiba tidak enak.
“Sekitar semenit dua menit, gue dengerin terus itu suara gesekan sendal hotel sama lantai, kok, kayak yang bolak balik terus arah suaranya dari kanan terus ke kiri, terus balik kanan lagi sampai ada gue hitung 4 atau 5 kali. Dan di situ gue masih agak santai walaupun udah mulai panik dikit,” jelasnya.
Tak lama kemudian, ia mendengar suara pintu utama kamar mandi ditutup. Korban pun semakin panik, terlebih memang antara bilik kamar mandi ada celah.
“Oh, ya, gue lupa jelasin juga. Sebelum si pelaku itu bolak balik ke sana ke mari, kedengeran sendalnya doi sempet kayak nyentuh/dorong bilik pintu gue sampe bunyi gitu kayak suara ‘cetraaaak..’. Gue kiranya itu tadi mungkin staf yang lagi ngecek apa ada orang di bilik mandi.
Namun, korban semakin curiga karena mendengar suara pintu utama yang tadi ditutup. Apalagi biasanya pintu utama kamar mandi selalu dibuka sebagai langkah antisipasi agar staff bisa memantau kalau ada kejadian yang tak diinginkan terjadi.
Korban semakin tidak tenang karena terus mendengar suara sandal hotel yang mondar mandir. Korban sempat menengok ke belakang, atas, kanan, dan kiri untuk melihat dari sisi mana pelaku akan muncul.
Beberapa detik kemudian, ia menengok ke belakang dan melihat ada tangan yang sedang memegang handphone berwarna biru tua. Blitz kamera handphone pelaku menyala sambil mengayunkan tangannya untuk menemukan angle yang pas. Korban pun langsung refleks berteriak.
“Terus doi langsung narik tangannya dan kedengeran suara sendal hotelnya langsung krasak krusuk kayak yang panik gitu, dan langsung lari sembari kedengeran suara pintu utama dibuka. Jadi selama beraksi tadi dia udah sengaja nutup!!” tuturnya.
Korban langsung buru-buru berpakaian, merapikan barangnya untuk check out, dan lapor ke resepsionis. Ia melaporkan apa yang baru saja terjadi ke resepsionis dan meminta akses untuk melihat rekaman CCTV. Namun, staff tidak bisa memberikan akses CCTV dengan alasan korban harus membuat surat atau meminta dokumen ke pihak berwajib terlebih dahulu.
Staff kemudian menyarankan korban agar menulis surat laporan mandiri yang akan diberikan kepada kantor pusat Bobobox. Korban sempat mengontak CEO dan Head of Marketing and Partnership Director via LinkedIn, pun mengontak LBH Jakarta. Namun belum mendapatkan respons karena libur Lebaran.
Setelah masalah ini viral, CEO Bobobox Indra Gunawan menghubungi korban lewat LinkedIn. Dalam pesannya, Indra berjanji membantu korban untuk mempidanakan pelaku ke jalur hukum atas dasar kasus perekaman tanpa izin dan pelecehan, dan merusak citra nama baik perusahaan Bobobox.
“Pelaku ternyata adalah sesama guest yang identitasnya kebetulan sudah dikantongi oleh pihak internal corporate Bobobox. Karena setiap guest yang menginap di Bobobox pertama kali itu harus mengupload scan KTP, jadi data mudah dicari jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Sementara lewat akun Instagram Bobobox, Indra Gunawan menegaskan pihaknya akan membantu menginvestigasi kasus ini bersama dengan korban.
“Saya berterima kasih kepada Sahabat Bob yang berani untuk speak up dan melaporkan kejadian yang dialami beliau, sehingga kami dapat mengambil tindakan yang tepat dan efektif. Dengan bantuan seluruh sumber daya yang ada, kami melakukan investigasi internal dan berhasil mengidentifikasi terduga pelaku. Bersama dengan korban, kami siap maju bersama untuk menindaklanjuti hal ini,” kata Indra.
Ia pun berjanji akan meningkatkan sistem keamanan Bobobox, dimulai dari pembaruan sarana fisik yang ada di seluruh cabang secara serentak.
“Kami tidak ingin hal yang sama menimpa Sahabat Bob yang lain. Everyone deserves their privacy and all of our customers deserve our protection,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan